Jumat, 20 April 2012

MERCY... TERIMAKASIH

Dear Mercy,

Ya, aku menamaimu Mercy..

Sebutan terimakasih dalam bahasa perancis.

Dan itu nama yang pantas untuk ku berikan padamu.

Mercy…

Maaf karena aku menamaimu Mercy...


Pernah gak aku ngomong sama kamu… that How lucky me?

Aku selalu merasa beruntung mengenal manusia berkulit putih sepertimu Mercy.

Benar…

Aku gak sedang mabuk karena habis minum coca cola yang dicampur dengan aspirin dan bodrex, aku juga gak sedang ngantuk saat mengetik postingan ini. Karena yang aku katakan saat ini memang benar adanya.

Benar, aku beruntung…

Bagaimana kabarmu? Ahh…. Aku lupa! Aku nggak butuh kabarmu. Selama kamu masih muter kayak komedi puter di dalam otak kecilku ini, bagiku… kamu akan selalu baik-baik saja.

Aku jadi ingat tentang apa yang selalu kita bahas dulu setiap harinya. Tidak bisa disebutkan semuanya memang, tapi aku akan mencoba menyebutkan beberapa. Agar mereka, tidak… bukan mereka. Tetapi semuanya. Agar semuanya tahu, kalau kamu adalah orang baik. Dan orang baik itu adalah sahabatku J

Kamu adalah orang pertama yang mau mengajakku berteman waktu aku terlibat skandal dengan kakak kelas yang famous di SMP ku dulu.

Kamu adalah orang pertama yang mau mengulurkan tanganmu padaku saat aku terjatuh.

Dan kamu adalah orang pertama yang menghampiriku tanpa ragu sedikitpun saat semua orang menjauhiku.

Saat semua orang memalingkan wajah mereka dariku, kamu satu-satunya orang yang menatapku dengan penuh keberanian.

Saat semua orang mencibirku karena kesalahan dan kekurangan yang ku punya, kamu satu-satunya orang yang berdiri disampingku sambil membelaku habis habisan.

Kamu sahabat yang membuatku bangga.

Ingat tidak waktu kita merasa bosan dengan mata pelajaran pak Jupari atau bu Rita guru matematika?

Ingat tidak apa yang waktu itu kita lakukan ketika kita bosan?

“Pak! Bisa gak saya pamit pulang?” katamu dengan muka memelas.

“Ada apa?” Tanya pak guru saat itu.

“saya lupa ngangkatin jemuran di rumah pak!” jawabmu lantang.

Kontan seisi kelas tertawa dengan jawabanmu.

“Duduk kamu! Diam semuanya! Tidak ada yang lucu!” bentak pak Guru.

Kamu… kamu selalu bisa membuat suasana yang awalnya membosankan menjadi menyenangkan.

Kamu… dengan kata-katamu yang pedas itu. Kamu adalah orang yang paling tidak munafik yang pernah aku kenal J

Masih inget gak waktu kita buat janji untuk gak pernah nyontek dalam keadaan apapun? Sekalipun kepepet, janji itu… dulu selama masih sama kamu aku tidak pernah ingkari.

Mercy? Apa kamu masih menepati janji kita itu? Ku harap iya… karena aku udah enggak. Sejak kamu gak ada disampingku lagi. Maaf

Masih inget gak waktu sekolah kita ngadain acara *yang aku lupa acaranya apa*. Waktu itu kita disuruh besoknya untuk menggunakan baju batik. Dan bodohnya, kita tidak mendengarkan pengumuman itu dan dengan SOMBONGNYA masuk sekolah menggunakan seragam pramuka. HANYA kita berdua yang pakai seragam pramuka di sabtu pagi yang cerah itu. Betapa hinanya kita waktu itu. Ingin rasanya nyekik lehermu waktu itu saking malunya diliatin semua orang dikelas dengan pandangan mereka yang seolah bilang KALIAN-NGGAK-BERGUNA. Ngook -____________-

Kamu itu hebat,aku tahu kamu punya asma tapi gak pernah ngeluh. Sekalipun enggak pernah. “Aku gak pernah mau dikasihani dan ngerepotin orang lain.” Itu kata-katamu waktu itu. Kamu tahu gak? Dimataku kamu itu sempurna. Tahu gak sih? Kamu gak pernah ingin terlihat lemah dihadapan semua orang. Kamu hebat.


Kamu ingat tidak waktu kita remidi fisika? Kamu tahu pasti aku sangat bodoh dalam hal hitung hitungan. Dan aku juga tahu pasti kamu itu memiliki otak yang jauh lebih pintar daripadaku. Bahkan kamu terpintar dikelas dalam urusan matematika.

Waktu itu kamu bilang, “karna kamu temenku, kamu aku ijinin buat nyontek aku. Biar kita bisa lulus kkm bareng bareng “

Gimana aku gak melting? Kata katamu begitu sangat sekali banget…

Dear Mercy, yang selalu berumah di otakku ketika aku lagi kangen…

Mercy… Tanpamu aku tersesat…

Bahkan dengan bantuan peta dan kompaspun tidak bisa membantuku untuk menemukan jalan pulang.

Karena kamulah mataku. Berlebihan memang, tapi inilah kenyataannya.

Mana bisa aku menemukan jalan pulang tanpa adanya mata?

Jangan bercanda, itu tidak mungkin terjadi,

Jika bukan kamu yang menyeretku ke dalam rumah pohonmu…

Aku tidak akan pernah bisa menjadi pinokio, boneka yang mampu hidup itu.

Jika kamu tidak menyeretku dengan brutal seperti pak gebeto yang kebelet ingin punya anak, Mungkin selamanya aku hanya akan menjadi boneka tak bernyawa yang tersimpan manis dalam rumah kaca.

Kamu memberikanku hidup dengan menghargai kelebihanku..

Dan menganggap kekuranganku adalah sesuatu yang special...

Terimakasih…

Untuk 2 tahun yang menyenangkan itu..

Terimakasih, untuk menjadi sahabat terbaikku…

Untukmu Mercy, dengan sejuta rasa rindu yang bermetamorfosis menjadi sebuah kebutuhan untuk bertemu. Hari ini aku merindukanmu, lagi…

Dan bodohnya hal itu setiap hari ku rasakan.

Aku benci jika harus mengatakan rindu kepadamu, kamu tahu sendiri kan ego dan rasa gengsiku itu sangat tinggi?

Untuk Mercy yang setiap hari selalu memenuhi otak kecilku ini dengan namamu itu. Keparat kau!

Bisa gak sih kamu pergi dari hidupku sehari saja?

Bisa gak sih bayanganmu, suaramu dan namamu gak melintas di otakku saat aku memejamkan mataku?

Sialan!

Aku tidak ingin kamu merasa senang dan bangga karena aku menulis posting khusus ini untuk kamu. Ingat ya… ini TIDAK gratis.

Kamu harus membayarku untuk ini semua. Dan ingat, ini bukan postingan untuk pengungkapan perasaan cinta atau sebagainya kepadamu.

Ini hanya…. Ya HANYA pengungkapan rasa benciku kepadamu karna sumpah aku kangen kamu!

Brengsek kau. Ingat, ini bukan posting cinta, ini karena aku benci kamu.

Salam, Rahma. Semoga kamu selalu baik baik saja.

Minggu, 15 April 2012

THE REASON WHY I STAY :)




You know what? I'm nothing without them:)

they are the reason why I still survive. until now, until this moment.
they are the reason why I want to go to school. they are the reason why I want to study the math lesson that I hate so . nothing make me happier than have friends like them :)

Thank you for all my friends. because happy is simple. that happiness existing in you.

My name is Rahmawati Maulidiani. Proud to be Xf - MAN YK 1 '014 - ALLNESA

My Idol

Annyeong haseyo chingudeul ^^

Saya datang lagi nih...
kali ini saya mau post tentang idola saya. :)

Idola saya yang pertama adalah...

1.CHO KYUHYUN

Chingu pasti udah tau dong siapa Kyuhyun itu? Kyuhyun adalah anggota dari Super Junior dan sering disebut maknae SJ. karena dia yang paling muda di Suju dan anggota terakhir di suju. Kyuhyun adalah biasku dari aku menginjak kelas 2 SMP. yang berarti aku udah ngefans sama dia sekitar 3 atau hampir 4tahunan. Aku mulai suka sama kyuhyun juga awalnya karena tertarik sama lagunya suju yang emang dari kelas 1 smp aku suka tapi belum terlalu tau tentang mereka. mulailah aku caritahu tentang siapa itu kyuhyun. setelah aku tahu, aku jadi sparkyu :)
aku suka sama kyuhyun karena suaranya yang begitu sangat banget merdu itu dan pandangan matanya yang lembut itu *padahal dia evil* dan bibirnya yang eeerrrr... haha





2. SHIM CHANGMIN

Nah kalo Changmin ini adalah anggota DBSK/TVXQ chingu. kalo aku suka sama Changmin baru-baru aja sih :p pas menginjak kelas 3 SMP. Setelah tahu kalo Changmin ini ternyata temennya Kyu oppa. belum lagi muka Changmin yang tampan dan badannya yang tinggi kayak tiang listrik kawan-kawan. itu membuat saya sangat terpesona padanya. ngomong-ngomong nih ya... Changmin ini juga maknae lho chingu. bedanya kalo changmin ini maknae muka imut kalo kyuppa maknae muka tua -__________- *tapi saya tetap cinta*
kalo masalah umur Changmin lebih muda dari Kyuhyun 15 hari. pasalnya Changmin lahir tanggal 18 Februari 1988.

ini dia pict changmin buat chingu. semoga suka ^^







3. KIM JAE JOONG

Nah ini dia namja cantik dari ex DBSK atau skarang JYJ. Wajahnya yang manis seperti yeoja (perempuan) pernah dinobatin menjadi salah satu artis lelaki tercantik lho chingu ^^ *kalo gak salah sih, saya sendiri juga lupa --"*
berarti siap-siap lawan Heechul SJ ya? dia kan juga cantik. Kalau sama Jaejoong atau yang bernama panggung Hero ini aku udah ngefans sejak pertama kali ngeliat dia main film Postman to the heaven. Semenjak saat itu aku selalu mencari tahu tentang Hero dan sukses menonton semua filmnya/serialnya. mulai dari dating on earth, vacation, postman to the heaven sampai aku lupa judulnya apa lagi --" mian chingu saya ini pelupa. saya tersihir oleh suaranya saat bernyanyi itu... berat tetapi lembut.

nah ini dia pict untuk Jaejoong oppa chingu ^^



4. LEE TAEMIN

Maknae imut dari SHINee ini bener-bener sangat imut chingu. aigoo! kenapa bisa anggota SHINee yang termuda ini sangat imut dan baru berusia 19th july nanti. mian saya lupa tanggalnya mwehehe :p
saya suka taemin udah dari kelas 3SMP karena setiap ngeliat dia rasanya pengen makan tuh anak saking imutnya. Dan kata orang orang sih ya... taemin itu sangat mirip sekali banget dengan KIM HEECHUL member Suju itu. mari kita lihat chingu apakah mereka benar benar mirip?




ini foto imutnya Taemin. oke sekarang kita lihat... benarkah taemin mirip dengan Heechul? lets check :)




gimana Chingu? mirip gak?

5.BI-RAIN

Artis yang bernama asli jung ji hoon ini saya udah ngefans dari SD. waktu dia meranin iklan shampo rambut yang saya lupa produk shamponya apa. clear apa ya? Molla... saya benar-benar lupa. dan saya bagaikan tersihir waktu jaman SD waktu gempar-gemparnya film Full House itu tahun 2004-2005 an. kalo gak salah sih saya sukanya dari kelas 4SD. sejak saat itu saya suka ngoleksi lagu-lagunya dan nonton serial/filmnya.






nah itu semua biasku. sebenernya masih banyak sih. tapi karena sudah capek nunggu loading internetku yang lamban ini. ya sudah segini dulu ya chingu. mian kalo ada salah kata.
annyeong ^^

Me

Namaku Rahmawati Maulidiani. Aku adalah bagian dari kelas Xf di MAN YK 1. Yaa... aku adalah anak pertama, anak terakhir, dan anak satu-satunya dari keluargaku. intinya aku ini anak tunggal. *readers yang bingung udah siapin golok buat mencincang author * oke back to topic.
Aku dilahirkan dalam sebuah keluarga kecil yang hangat. keluargaku hanya berisi Ayah, Ibu, aku, Dan kucingku Marley. namun sekarang keluarga kami ketambahan Winda, adik sepupuku yang tinggal di rumah kami untuk bersekolah di jogja :)

nah diblog baruku ini aku akan sedikit bercuap cuap tentang diriku *sedikit (?). Aku adalah siswa idiot nan autis yang memiliki sifat pemalas, cuek dan masa bodo dengan pelajaran. semua anak kelas Xf juga tau akan hal ini. Aku punya banyak teman di kelas. tapi ada 2 teman yang palin dekat denganku. mereka adalah Vina dan Indah. Vina adalah teman sebangkuku dengan kepribadian yang tidak tahu malu dan suka teriak-teriak geje di dalam kelas *author banget ini* dia juga pengkhayal tingkat tinggi, for example: dia selalu menganggap Sasuke (salah satu tokoh utama dalam naruto) Grey (Tokoh dalam fairytail) dll sebagai kekasih atau kakaknya. Mungkin ini karena faktor di dunia nyata cewe berambut gelombang ini tidak laku-laku yah *author digantung Vina* ah apapun itu sosok vina sebenarnya tidak jauh beda dari sosok rahma yang imut imut itu. hanya saja kalau urusan pelajaran, vina tidak pemalas seperti rahma XD. Tetapi hobi vina dan aku sama, yaitu membaca komik yang pemeran utamanya ganteng xixixi. berbeda dengan Vina, temanku yang bernama Indah itu memiliki sifat yang pemalu dan malu-maluin. Dia tidak suka komik sepertiku dan Vina. dia lebih suka novel. Indah mempunyai sifat pemalas sepertiku. dan dia memiliki kebiasaan memakan permen karet dikelas. selain itu aku dan vina sering memergokinya pernah tidur di kelas xixi.
Indah ini selalu membawa permen fox ke sekolah, dan ia tidak pernah kapok untuk membawanya lagi keesokan harinya. padahal setiap hari aku dan vina selalu meminta permen kepadanya *Author gak modal*
jika sudah jam istirahat, kami bertiga selalu menghabiskan waktu bersama untuk melakukan kegiatan kegiatan yang konyol atau mungkin sedikit menggosip. NB: cinta putih abu-abu gitu ceritane... #ekyaaaa...
bersama mereka aku belajar banyak hal...
tentang persahabatan dan kesetiaan.
meskipun kadang aku nyebelin dan mereka juga...
tapi kita saling menerima satu sama lain i guess so...

oke, selesai perkenalannya dengan dua makhluk aneh bin ajaib seperti mereka. kini author akan melanjutkan memperkenalkan dirinya lagi.
aku adalah anak tunggal yang merana *eh?* dan jarang sekali keluar rumah, kegiatan yang kulakukan kadang-kadang monoton. sangat malah.
bangun tidur>brangkat skolah>pulang skolah>nonton tv> belajar *kadang*>main laptop>tidur lagi. begitulah siklus kehidupanku sehari hari. membosankan bukan?
kadang aku mengisi kemonotonan hari hariku itu dengan bermain atau lebih tepatnya menyiksa Marley*Author dilaporin komisi perlindungan hewan :p*. Marley dalah kucing persiaku yang berwarna hitam kecoklat-coklatan itu. beruntung sekali Marley memiliki majikan sepertiku. selain bermain dengan Marley, untuk mengisi waktu luangku terkadang aku melakukan hal-hal yang sudah menjadi hobiku seperti membaca komik/novel, ngerental CD dan menontonnya di rumah, internetan, mendengarkan musik, dan terkadang hangout bersama teman atau ngeband bersama teman-teman bandku. Ya... aku memang sangat menyukai musik. walaupun dalam bermusik aku hanya sedikit bisa bermain keyboard dan saat menyanyipun suaraku pas-pasan. whatever, and however you think about my abilities in music. no one was able to change anything in me. I still love the music.

Ohya... aku memiliki banyak cita-cita yang sampai sekarang belum bisa ku putuskan akan menjadi apa aku nanti. bahkan sampai sekarangpun, jika disuruh memilih diantara cita-citaku itu. aku akan memilih semuanya.
Waktu kecil aku sangat ingin menjadi backpacker, karena mungkin kelihatan keren kalau aku bisa berkeliling dunia kemanapun yang aku mau tanpa ada yang menahanku. berbaur dengan alam. that sounds good, right?
tapi setelah aku masuk SMP, aku mulai tergila gila dengan film dengan genre apapun. hampir setiap hari aku ngerental CD untuk menonton film. dan pengetahuanku tentang film berakhir menarik dengan mengenal beberapa sutradara film terkenal yang sudah aku tonton. Clint Easwood, steven speiberg, Mel gibson dll. aku jadi ingin menjadi seorang movie director.

tapi setelah aku naik kelas 3SMP, aku mulai mengubah cara pandangku terhadap cita-citaku. aku mulai tertarik menjadi seorang penulis novel dan menjadi seorang diplomat. Mungkin akan terlihat lebih menarik jika bisa memperkenalkan negara Indonesia kepada negara lain, menjadi perwakilan indonesia di negara lain dan menjalin hubungan baik dengan negara lain. Aku mulai melirik Hubungan Internasional dan menjadi diplomat.
Bahkan sampai detik inipun obsesiku masih sama. masuk kuliah HI, menjadi diplomat dan penulis yang sekaligus menjadi seorang backpacker dan movie director.

tapi tidak mungkinkan aku menjadi seorang backpacker disaat yang bersamaan saat aku menjadi seorang movie director dan menjalankan tugasku sebagai diplomat diluar negri sambil menulis novelku?

mungkin...ada waktunya dimana suatu saat nanti aku akan mengerti dan memilih secara pasti apa yang ingin aku pilih dan apa yang ingin aku jalani untuk masa depanku. suatu saat nanti... pasti :)


kayaknya segini dulu deh aku menceritakan tentang diriku. udah pegel ini ngetik terus. Bye readers. selamat membaca ceritaku yang membosankan ini yah :)

Selasa, 03 April 2012

Hallyu di Negara Asia

http://suray.blogspot.com


HALLYU: TREND MEREBAKNYA BUDAYA POP KOREA: STUDI KASUS TENTANG SINETRON DAN FILM KOREA DI INDONESIA
BAB 1
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang
Piala Dunia Korea-Jepang 2002 yang berakhir dengan masuknya Korea sebagai kekuatan empat besar dunia dalam hal persepakbolaan semakin mempersohor Korea di mata dunia. Contohnya adalah beberapa waktu menjelang, selama, dan setelah hiruk pikuk Piala Dunia, beberapa stasiun televisi swasta di tanah air gencar bersaing menayangkan film-film maupun sinetron-sinetron Korea. Bahkan terdapat beberapa sinetron Korea yang ‘sukses’ di layar kaca, sebut saja Winter Sonata dan Endless Love. Dua sinetron buatan negeri ginseng ini telah berhasil menarik perhatian sebagian masyarakat Indonesia, bahkan beberapa bintang sinetron tersebut telah menjadi idola sebagian masyarakat di tanah air.
Situasi di atas adalah sebagian kecil dari apa yang disebut Hallyu—istilah buatan yang bermakna pengaruh budaya modern Korea—yang mulai merebak di banyak negara Asia, termasuk Indonesia. Mungkin banyak dari beberapa lapisan masyarakat yang tidak atau belum menyadari bahwa Indonesia pun tidak luput dari pengaruh budaya Korea ini.
Satu gambaran mudah untuk mengetahui apa yang disebut dengan Hallyu ini adalah bisa disamakannya istilah ini dengan begitu besarnya pengaruh “Bollywood” di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia. Mungkin terkesan terlalu dini untuk menyebut bahwa Indonesia sudah ‘terhanyut’ dalam Hallyu. Namun, bila dilihat lebih dalam, Indonesia pun ternyata juga tidak jauh berbeda dengan negara-negara Asia lain seperti Cina, Singapura, Taiwan, Malaysia, Thailand, Vietnam dan bahkan Jepang dalam hal besarnya pengaruh Hallyu terhadap negera-negara itu.
Tidak banyak yang menyangka bahwa Korea akan berhasil ‘mengekspor’ produk budaya popnya sebegitu besar dan gencar seperti halnya yang terjadi dengan budaya pop Jepang yang telah terlebih dahulu menyerbu Asia pada era 90-an.

1.2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan situasi di atas, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai fenomena Hallyu yang telah lebih dulu mempengaruhi negara-negara Asia dan yang kemudian merembet ke Indonesia. Selanjutnya, penelitian ini mengkaji lebih dalam tentang dampak-dampak yang ditimbulkan oleh fenomena Hallyu secara lebih spesifik di Indonesia dengan berfokus pada sinetron dan film Korea yang diputar di televisi, yang diedarkan dan yang dijual di Indonesia.
Berdasarkan tujuan di atas, isi hasil penelitian ini menggambarkan situasi budaya pop Korea di negerinya sendiri sebelum seperti sekarang ini. Kemudian dilanjutkan dengan situasi Hallyu di Asia sebagai gambaran yang melatarbelakangi keberhasilan Korea dalam mengekspor produk budayanya seperti saat ini, diikuti dengan penjelasan tentang situasi Hallyu di Indonesia dilihat dari dampak-dampak yang muncul dari dua sinetron Korea yang terkenal yaitu Winter Sonata dan Endless Love sebagai inti penelitian.

1.3. Landasan Teori
Untuk melihat lebih dalam suatu fenomena baru seperti Hallyu ini, salah satu cara awal yang bisa dilakukan adalah dengan mengamati langsung dan kemudian membuktikan ada tidaknya produk-produk budaya Korea yang dimaksud. Setelah mengamati langsung, hal selanjutnya yang perlu diketahui adalah seberapa besar produk-produk tersebut diserap oleh masyarakat; apakah sebagian kecil masyarakat saja yang menikmati ataukah sebagian besar masyarakat. Untuk memahami fenomena ini semua, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengkaji lebih lanjut produk-produk budaya itu sendiri dan mencari fakta yang mendukung eksistensi sekaligus terserapnya produk budaya tersebut.
Bernard, H. Russell dalam bukunya Hand-book of Method in Cultural Anthropology (1998) mengatakan bahwa text analysis sebagai salah satu metode penelitian ilmu sosial telah banyak digunakan oleh para peneliti untuk mencari dan memahami pola-pola yang ada dalam teks tertulis. Dalam perkembangannya, metode text analysis ini tidak hanya menggunakan teks tertulis seperti pidato, lirik lagu, transkrip wawancara, dan berita koran saja sebagai objek penelitiannya, namun juga bisa menggunakan foto, film, kaset video, film-film komersial, dan acara-acara televisi sebagai bahan penelitiannya. Untuk itulah, penelitian ini mengacu pada teori ini dengan cara melihat perkembangan sinetron dan film-film Korea sebagai produk budaya yang dikaji.
Memang benar bahwa kehadiran suatu produk budaya pop atau pop culture semata tidak bisa dijadikan suatu patokan bahwa semua orang menerima dan menyukai produk tersebut. Namun, penelitian ini mencoba mencari hubungan antara eksistensi jenis produk budaya Korea tersebut dengan adanya interest yang mulai meluas di sebagian kalangan masyarakat Indonesia terhadap produk-produk tersebut. Dengan kata lain, produk-produk Korea tersebut lambat laun mulai menjadi bagian dari masyarakat itu sendiri. Dengan menggunakan teori ini pula, maka berita-berita, artikel-artikel maupun informasi apa pun yang berkaitan dengan fenomena merebaknya budaya Korea di Indonesia bisa digunakan sebagai data pendukung adanya fenomena Hallyu .

1.4. Metode Penelitian
Untuk lebih berfokus pada Hallyu yang tengah terjadi di Indonesia, penelitian ini menitikberatkan pada penjabaran tentang bagaimana fenomena Hallyu dilihat dari maraknya pemutaran film terutama drama atau sinetron Korea di televisi-televisi Indonesia. Selama penelitian berlangsung, peneliti telah menyederhanakan materi penelitian. Dalam rencana awal, penelitian ini menggunakan sinetron dan film Korea sebagai materi penelitian utama untuk melihat fenomena Hallyu di Indonesia, Namun luasnya cakupan materi akhirnya mengharuskan peneliti untuk melihat lebih dekat Hallyu yang terjadi di Indonesia dengan berfokus hanya pada dampak-dampak yang muncul dari dua sinetron Korea yang terkenal di Indonesia, yaitu Endless Love dan Winter Sonata saja. Sedangkan fenomena Hallyu melalui film Korea hanya dipaparkan sebagai pendukung gambaran luasnya dampak Hallyu di Indonesia. Materi penelitian berupa sinetron-sinetron produksi Korea tersebut adalah sinetron yang ditayangkan televisi Indonesia dan film-film Korea yang dijual bebas di Indonesia dalam bentuk vcd maupun dvd.
Data ini diperoleh dengan riset data melalui media massa (Koran, majalah, artikel) baik yang tercetak maupun yang ada di internet. Sedangkan, film-film Korea yang digunakan sebagai data pendukung diperoleh dengan riset data melalui media massa dan internet. Selain itu juga dilakukan penelitian lapangan ke berbagai toko kaset dan vcd, rental-rental film di Yogyakarta untuk mengetahui eksistensinya.
Cakupan tempat penelitian di wilayah Yogyakarta tetap bisa dikatakan mewakili Indonesia dengan asumsi bahwa toko-toko kaset dan rental vcd yang akan didatangi sebagai sumber data adalah toko-toko yang mempunyai jaringan kuat di Indonesia seperti Bulletin, Disc Tarra, dan M-Store. Data-data yang diperoleh akan dikaji sebagai bahan bukti adanya fenomena Hallyu di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Mengingat fokus penelitian ini adalah dua sinetron Winter Sonata dan Endless Love, maka data yang digunakan dititikberatkan pada pada semua artikel baik tercetak maupun online yang berhubungan dengan keduanya. Data tersebut kemudian diteliti untuk dipilah-pilah berdasarkan kategorinya apakah sekedar berita atau menggambarkan juga dampak yang ditimbulkannya.
Peneliti tidak melakukan penelitian langsung terhadap dengan cara mengambil sampel masyarakat di Yogya, namun penelitian ini mengambil data dari hasil polling tentang drama Korea yang telah dilakukan oleh media seperti Indosiar. Selain itu, data yang digunakan dalam penelitian ini banyak berdasar dari artikel-artikel surat kabar online. Fasilitas ini memungkinkan peneliti untuk melihat berita-berita terdahulu (2002- sekarang) yang memuat apa pun yang berkaitan dengan topik penelitian dengan mudah.
Penelitian ini juga menampilkan hasil-hasil forum diskusi yang terdapat di internet (bukan hasil dari survei penelitian). Penggunaan hasil survei dan forum diskusi yang terdapat dalam internet semata-mata ditujukan untuk memudahkan penelitian seperti yang sudah direncanakan dalam metode penelitian. Untuk itu perlu digarisbawahi bahwa hasil survei dan forum-forum diskusi ini hanya mewakili mereka yang memiliki akses ke dalam internet yaitu sebagian masyarakat Indonesia yang mampu (better-off). Namun demikian, jumlah responden yang mencapai ribuan bisa dijadikan patokan yang paling tidak menggambarkan situasi apa adanya di Indonesia, dalam hal ini mengenai pendapat-pendapat masyarakat pengguna internet tentang produk budaya pop Korea: sinetron Korea.
Untuk memberikan gambaran seperti apa Hallyu ini pada awalnya, pada laporan penelitian ini akan dipaparkan dahulu situasi budaya pop Korea di negerinya sendiri sebelum seperti sekarang ini. Kemudian dilanjutkan dengan situasi Hallyu di Asia sebagai gambaran yang melatarbelakangi keberhasilan Korea dalam mengekspor produk budayanya seperti saat ini, diikuti dengan penjelasan tentang situasi Hallyu di Indonesia sebagai inti dari hasil penelitian ini.
















BAB 2
Hallyu di Negara-Negara Asia

2.1. Situasi Budaya Pop Korea di Negerinya Sendiri
Selama hampir 50 tahun sejak Korea lepas dari pendudukan Jepang, pemerintah Korea menerapkan larangan masuknya budaya Jepang. Impor musik dan film Jepang atau apa pun yang berbau budaya Jepang telah lama mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan masih adanya rasa sentimen atas 35 tahun penjajahan Jepang di Korea di awal abad ke-20. Namun, pada tahun 1998 pemerintah Korea Selatan mencabut larangan itu dan mulailah dengan apa yang disebut dengan maraknya pengaruh Jepang di Korea. Perlu juga diketahui bahwa walaupun selama masa itu larangan masuknya budaya Jepang ke Korea diberlakukan, tidak sedikit masyarakat Korea yang tetap bisa menerima dan menikmati berbagai produk budaya Jepang.
Melihat kenyataan ini, Korea bisa dianggap ‘tertinggal’ dalam hal terkena pengaruh Jepang pada tahun 90-an, karena negara-negara Asia lain termasuk Indonesia telah lama terkena budaya pop atau modern Jepang, baik lewat film, musik, maupun kartun.
Sejak dicabutnya larangan itulah, situasi budaya pop Korea dalam hal ini musik, film, fashion, dan lain sebagainya mulai lagi terpengaruh oleh Jepang. Kaum muda Korea menggandrungi apa pun yang berbau Jepang. Penjualan lagu-lagu Jepang bahkan mengalahkan penjualan kaset dari penyanyi dalam negerinya. Film-film Jepang juga mulai mendapat hati di kalangan masyarakat Korea. Game-game dari Jepang pun juga mulai mendapatkan tempat di hati para remaja Korea. Hal yang menarik adalah apa yang mulai disukai oleh para remaja Korea itu adalah sesuatu yang masih banyak dibenci oleh kaum tua yang masih teringat pahitnya larangan menggunakan bahasa Korea dan hal-hal yang berbau Korea saat pendudukan Jepang dulu.
Namun, terlepas dari itu semua, mulai masuknya budaya Jepang dengan kebebasannya sedikit banyak juga telah mewarnai perubahan budaya pop Korea dalam hal ini musik dan film.

2.2. Dulu Jepang Sekarang Korea
Hanya dalam waktu sekitar 2 tahun, keadaan telah berubah drastis. Bila pada awal milenium budaya Jepang masih kental terasa di Korea, sekarang keadaan justru terbalik. Korea telah berhasil menciptakan suatu budaya sendiri yang sanggup menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan bahkan telah berhasil membuat negara-negara tetangganya terpengaruh oleh budaya pop Korea ini, tak terkecuali Jepang.
Banyak pendapat pro dan kontra tentang apa yang sebenarnya menjadikan budaya pop Korea menjadi seperti ini. Apabila melihat sejarah, Jepang mulai mengekspor ‘imperialisme budaya’-nya seiring dengan kuatnya daya saing produk-produk industrinya yang merambah Asia pada saat itu. Sepertinya tidak ada negara mana pun yang ‘aman’ dari pengaruh budaya pop Jepang saat itu.
Situasi yang hampir mirip kini telah terjadi dengan Korea. Seiring dengan stagnannya ekonomi Jepang, Korea semenjak keluar dari krisis moneter di akhir 90-an lalu telah bisa dikatakan berhasil kembali ke jalur ekonomi yang ‘mulus’. Didukung dengan mulai gencarnya produk-produk Korea di dunia termasuk Asia, Korea secara disadari atau tidak juga telah mulai ‘mengekspor’ budaya modernnya ke kehidupan masyarakat Asia yang terlebih dahulu telah mengenal produk-produk industri Korea.
Beberapa tahun terakhir ini masyarakat Indonesia telah mengenal merek-merek Korea seperti Samsung dan LG untuk produk elektronik; berbagai macam merek mobil Korea sampai magic-jar bermerek Yongma yang bahkan tidak semua orang Korea menyadari bahwa itu adalah merek Korea.
Di berbagai tempat penyewaan VCD dan DVD yang marak di berbagai pelosok negeri ini terlihat bahwa film-film Hollywood yang hampir menguasai rak-rak film di tempat-tempat seperti itu. Namun, sejak tahun 2002 yang lalu, selain bisa kita lihat film-film Mandarin dan India, ternyata film-film Korea juga telah mulai termasuk dalam jajaran film-film yang disewakan—terlepas asli atau bajakan.
Hal di atas menandakan bahwa film-film Korea pun telah masuk ke dalam lingkaran film-film yang mulai diminati. Berhubungan dengan Hallyu, fenomena ini dimulai dari negeri Cina daratan yang sejak tahun 2000 lalu mulai ‘tergila-gila’ dengan apa pun yang berbau Korea. Dipicu dengan diputarnya sinetron dan lagu-lagu grup musik Korea di Cina, mulailah suatu perubahan yang dimotori oleh para remaja yang mulai meniru apa yang mereka lihat, dari pakaian sampai gaya rambut para penyanyi dan model Korea (Kim Youn Jun, 2002)
Fenomena-fenomena ini ternyata tidak hanya terjadi di Cina saja namun juga mulai merambah Taiwan, Thailand, Singapura, dan Vietnam. Khusus negara yang disebut terakhir ini, pengaruh Hallyu sangatlah kuat hingga beberapa kali diadakan jumpa fans dengan artis sinetron Korea tersebut dalam rangka untuk menjembatani kerjasama antar dua negara tersebut.
Jepang sebagai negara yang beberapa waktu memberi pengaruh pada Korea kini juga tidak luput dari pengaruh Hallyu. Di Jepang ada sebuah kecenderungan yang sangat menarik, yaitu mulai banyaknya remaja yang menggandrungi lagu-lagu dan film-film Korea. Khusus untuk film, Jepang pun juga tak luput dari pasaran film-film box office Korea. Di Indonesia, selain bisa dilihat dari maraknya pemutaran film dan sinetron Korea di televisi, Hallyu bisa juga ditemui di toko-toko kaset. Dalam hal ini film-film Korea sudah mendapat lisensi penjualan melalui distributor resminya. Ini menandakan bahwa film Korea pun sudah mulai sejajar dengan film-film original dari Hollywood yang dipasarkan di Indonesia.
Hal tersebut merupakan suatu capaian sukses yang diraih oleh industri perfilman Korea. Dilihat dari sisi lain, film Korea memiliki pangsa pasar juga di Indonesia. Dengan kata lain, disadari atau tidak, sebagian masyarakat Indonesia sudah terpengaruh dengan Hallyu.
Akhir-akhir ini pun, di tengah-tengah banjirnya film kartun buatan Jepang yang menguasai televisi, sudah bisa kita lihat beberapa film kartun buatan Korea. Hal ini juga menandakan bahwa alur distribusi produk budaya Korea pun sudah mulai dilirik oleh TV Indonesia.
Kembali ke negara-negara Asia, khususnya di negara-negara Asia Timur seperti Cina dan Taiwan yang paling besar terkena pengaruh Hallyu, sekarang muncul istilah "kim-chic" atau “kim-keren”. Hal ini kemungkinan besar karena marga paling banyak di Korea adalah Kim, sehingga sesuatu yang berasal dari Korea bisa diwakili oleh ‘kim’ (Koreana No. 161. Seoul. hal. 46 –5). Segala sesuatu yang berbau Korea dari makanan, musik, model sepatu, rambut, sampai bentuk alis mulai menjadi semacam trend di negara-negara yang dulunya banyak didominasi oleh trend Jepang (Tokyo).
Bisa dikatakan bahwa budaya pop Korea memang mempunyai keunikan karena berhasil merebut pangsa pasar di Asia. Dilihat dari beberapa sinetron yang ditayangkan di beberapa negara Asia, sinetron tersebut berhasil merebut hati pemirsa televisi. Hal ini karena Korea berhasil meramu nilai Timur dan Barat dalam penyajian ceritanya. Hal inilah yang memungkinkan produk budaya pop Korea dengan cepat bisa diterima masyarakat Asia.